Sunday, March 17, 2019

Pentingnya Kecakapan Literasi Baca Tulis Abad 21




Oleh: Muh.Nurholis, S.Pd.
Guru SMP Islam Athirah Bone

Secara terminologi, literasi adalah suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis. Setiap orang tidak akan pernah terlepas dari yang namanya berliterasi. Dimanapun dan kapan pun pasti akan berinteraksi dengan informasi, baik itu cetak, maupun audio dan audio visual. Kita semua dituntut untuk memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik.
Pelajar sebagai generasi muda yang akan melanjutkan estafet pembangunan harus berliterasi. Literasi yang meliputi kecakapan berbahasa, membaca, dan menulis yang dimiliki pelajar akan berbanding lurus dengan prestasi akademiknya di sekolah. Berliterasi dengan baik menjadi sangat penting karena dapat membantu pelajar  memahami teks lisan, tulisan, audio, maupun gambar atau visual. Ragam mata pelajaran yang ada mengharuskan  guru dan siswa untuk membaca dan menulis  dengan baik. Apalagi perkembangan media pembelajaran yang ada saat ini juga semakin beragam dan inovatif.  Semuanya menuntut kemampuan literasi yang baik agar siswa dapat memahami apa yang sedang mereka pelajari sehingga mampu meraih hasil belajar yang optimal. Dengan demikian, semakin baik literasi siswa, semakin baik pula prestasi belajarnya.
Kegiatan berliterasi di abad 21 tidaklah cukup dengan membaca dan menulis di atas kertas. Saat ini kita wajib memiliki “kecakapan literasi”. Menurut Amie Primarni, kecakapan literasi adalah kecakapan yang meliputi aspek Berbahasa, Berkomunikasi, Membaca dan Menulis. Kecakapan ini membutuhkan kecerdasan yang terintegrasi antara kecerdasan Spiritual, Intelektual, emosi dan fisik. Generasi muda yang hidup di abad 21 dihadapkan  pada  pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Keterbukaan informasi yang nyaris tanpa batas menjadikan pelajar sebagai generasi muda harus memiliki empat aspek kecakapan literasi tersebut.
Dengan memiliki kecakapan literasi, banyak hal positif yang bisa diraih generasi muda, khususnya pelajar. Kecakapan literasi tidak hanya mebantu meraih prestasi belajar di sekolah, tetapi lebih dari itu dapat membuat mereka tampil sebagai sosok yang mengubah dunia. Apalagi bila mampu mengolaborasikannya dengan kemajuan Abad 21. Contohnya saja dengan banyak membaca, siswa dapat menyalurkan aspirasi, menunjukkan ekspresi. Menulis berbagai hal yang positif, dan ini bisa mereka lakukan di media-media sosial dan sejenisnya.
Penulis Novel Islami, Helvy Tiana Rossa adalah salah satu novelis yang muncul dan terkenal berkat kemampuannya menyalurkan  aspirasi dan ekspresinya. Dua puluh tahun yang lalu, Ia suka sekali membaca novel, namun Ia tidak pernah mendapatkan novel yang isinya islami, atau mengambil tema-tema religi. Yang ia temui hampir semuanya bernada romantisme, atau horror. Mulailah Ia mempelopori menulis novelnya sendiri dengan mengambil tema-tema Islami dan motivasi sehingga menginspirasi banyak penulis-penulis era masa kini seperti Habiburrahman El Shirazy, Taufiqurrahman el Azizy, Asma Nadia dan masih banyak lagi. Ia mampu mempelopori dakwah Islami melalui karya sastra, melalui literasi Islami.
Kekuatan literasi sangat dahsyat hingga dapat mengubah dunia bila dapat dikolaborasikan dengan kemajuan teknologi dan informasi di abad 21. Salah satu contohnya adalah keluarga Halilintar. Buku yang mereka tulis berdasarkan pengalaman keluarga laris manis dan menginspirasi banyak orang. Anak-anak keluarga Halilintar mampu meraup banyak uang dari subscriber mereka di Youtube. Salah satunya adalah Atta halilintar yang saat ini sudah diikuti lebih dari 11 juta subscriber, dan menjadi yang terbanyak di kawasan Asia Tenggara untuk akun personal. Setiap konten yang dibuat tentu menuntut kemampuan menulis yang baik karena sebelum diterjemahkan menjadi karya berupa vlog, mereka harus menulis naskahnya terlebih dahulu. Naskah yang baik dan kreatif tentu dapat menghasilkan ribuah bahkan jutaan penonton setelah diwujudkan menjadi video. Kreativitas yang tinggi membuat mereka meraup banyak penggemar yang diikuti penghasilan yang melimpah dari monetisasi akun media sosialnya.
Kemampuan literasi yang baik mampu menghindarkan generasi muda kita dari bahaya kemajuan teknologi.  Pelajar yang saat ini sudah sangat akrab dengan internet dalam segala bentuk gawainya wajib memiliki kemampuan menyaring informasi. Ada jutaan informasi yang tersedia di sana. Baik itu media sosial, portal media online, blog, vlog, dan sebagainya. Setiap hari mereka bergelut dengan segala bentuk informasi, dan tidak semuanya positif atau  bermanfaat. Bisa saja mereka berpapasan dengan situs judi online, prostitusi, bahkan human trafficking. Kita tidak bisa menjamin mereka akan aman berselancar di dunia maya.
Saat ini tidak sedikit anak-anak muda yang kebablasan dalam menyelami dunia maya. Karena tidak dibekali literasi yang baik, mereka dengan mudahnya terjerumus ke dalam dunia hitam yang dapat menyengsarakan hidup mereka sendiri. Banyak anak muda yang tergerak hatinya untuk bergabung dengan kelompok-kelompk organisasi radikal seperti ISIS dan Alqaeda karena mereka mendapatkan informasi yang sesat di internet. Apalagi dengan minimnya informasi yang dapat menjadi referensi pembanding. Mereka hanya membaca pada satu sumber tanpa memiliki kemampuan dan wawasan untuk membandingkan dengan sumber yang lain. Hal tersebut membuat mereka tidak mampu berpikir jernih dan proporsional sehingga membuat keputusan yang salah.
Bentuk-bentuk provokasi  pun mengintai generasi muda. Terlebih di tahun politik, para politisi mengincar suara mereka agar tujuan politiknya dapat tercapai.  Selebaran dan konten video dibagikan biasanya hanya menampilkan informasi yang tidak utuh, menimbulkan ambiguitas, bahkan cenderung memprovokasi. Bila generasi muda tidak memiliki kecakapan literasi, mereka bisa saja terjebak pada fanatisme buta, termakan hoaks, yang ujung-ujungnya bisa sampai mengantar mereka bermasalah dengan hukum pidana dan bisa masuk penjara. Tidak sedikit anak muda yang dengan mudahnya mencaci presiden, menyerang pribadi seseorang, menghujat orang lain di media sosial tanpa mereka sadar bahwa apa yang mereka baca dan mereka tulis itu dapat merugikan diri mereka sendiri dan orang lain.
Abad 21 dengan kemajuan  teknologi dan informasinya sejatinya sepeti pisau bermata dua. Di satu sisi dapat dimanfaatkan untuk meraih kesuksesan di masa depan, tetapi di sisi lain dapat sangat membahyakan diri sendiri dan orang lain. Dengan memiliki kecakapan literasi, generasi muda memiliki filter yang dapat menyaring berbagai informasi. Peningkatan kemampuan berbahasa, membaca, dan menulis menjadi sebuah keniscayaan. Meningkatkan minat baca dan menambah wawasan dapat menjadi benteng dari segala bentuk paham dan ideologi yang menyimpang, membuat kita lebih dewasa dalam menyikapi segala bentuk isu dan persoalan yang berada di tengah-tengah masyarakat. Dengan mengasah kemampuan menulis, kita mampu memposisikan diri sebagai penerus informasi positif yang mengedukasi masyarakat agar dapat menjadi lebih baik lagi. Kemajuan teknologi dan informasi dapat membuat  segala bentuk tujuan positif dapat segera tercapai. Mari berliterasi dan meningkatkan kecakapan literasi dalam mengarungi Abad 21 yang penuh tantangan di dunia informasi.


No comments:

Post a Comment

Pentingnya Kecakapan Literasi Baca Tulis Abad 21

Oleh: Muh.Nurholis, S.Pd. Guru SMP Islam Athirah Bone Secara terminologi, literasi adalah suatu kemampuan seseorang untuk meng...