Cara
penggambaran karakter tokoh-tokoh dalam sebuah karya tulis prosa disebut dengan
penokohan. Ada berbagai cara untuk menggambarkan karakter tokoh. Berikut akan
dijelaskan lima cara penggambaran tokoh dalam cerpen.
1.
Disebutkan
langsung oleh pengarang.
Contoh:
Tono
memang penyabar. Walaupun dihina temannya hampir setiap hari, ia tidak pernah
sakit hati. Ia tetap bergaul, seolah-olah tanpa ada masalah diantara mereka.
Dari
kutipan di atas Tono digambarkan langsung memiliki watak penyabar.
Contoh:
Debby
selalu memuji-muji adiknya, Lina, yang menurutnya paling pintar sedunia.
“Adikku , sayang. Kamu memang pintar dan rajin. Kakak salut, kakak bangga.
Tentu mama pun yang ada di dunia sana bahagia melihat prestasimu.
Watak
tokoh Lina digambarkan oleh kakaknya sebagai orang yang pintar dan rajin.
3.
Dilukiskan
melalui perkataan, pikirannya.
Contoh:
“Aku
ingin membeli pakaian seperti yang kamu beli kemarin. Gak apa-apa walaupun
harus pinjam sama kakaku. Yang penting pakaian itu bisa kumiliki.
Watak
tokoh Aku digambarkan berlebihan, boros, dan ambisius.
4.
Dilukiskan
melalui perilakunya.
Contoh:
Radi
duduk dengan santai walaupun di hadapannya ada mertua dan adik-adiknya. Kakinya
di angkat sebelah ke tangan kursi di sebelahnya.
Rudi
dalam kutipan tersebut dianggap tidak tahu etika dan sombong
5.
Digambarkan
melalui keadaan lingkungannya.
Bekas-bekas
minuman dibiarkan berserakan di bawah ranjangnya. Sementara itu, bau asap rokok
masih mengepul memenuhi ruangan kamar. Sepertinya, bagi Dika kondisi kamarnya
yang seperti itu sudah biasa.
Dari
deskripsi lingkungannya kita bisa menyimpulkan Dika berwatak jorok, pecandu
minuman dan rokok.
Sumber: Engkos Kosasih. 2013.
Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
No comments:
Post a Comment